Translate

11 February 2015

Kiat, Tips dan Trik Sidang/Ujian Pendadaran

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita mengadapai ujian model wawancara atau model tatap muka langsung. Ujian ini biasanya dilakukan ketika kita menghadapai sidang atau pendadaran skripsi, tesis dan disertasi. Selain itu strategi ini baik juga digunakan ketika kita sedang melakukan pemaparan hasil olah pikir kita dalam bentuk seminar yang terdapat model tanya jawab didalamnya. Berikut kiat-kiat atau tips dan trik yang berhubungan dengan persiapan, tata cara atau sikap saat sidang dan kata-kata apa yang “haram” kita lontarkan pada saat ujian tersebut.


 Persiapan
  1. Persiapan fisik dan mental. Siapkan fisik Anda dengan istirahat yang cukup untuk menjaga stamina tubuh dan perlengkapan ujian termasuk juga pakaian apa yang harus digunakan. Berdoa kepada Tuhan agar ujian pendadaran berjalan lancar dan bisa menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh seluruh dosen penguji.
  2. Kuasai dan pahami semua materi yang berhubungan dengan naskah yang akan Anda paparkan. Uji ulang hasil penelitian, analisis atau pengamatan yang Anda Lakukan.
  3. Pastikan Anda mendapatkan dukungan penuh dari pembimbing atau promotor. Sebisa mungkin lakukan seminggu sebelum hari-H ujian dilaksanakan. Hal ini sangat penting, karena tanpa dukungan beliau ibaratnya Anda dilepas di lautan luas tanpa kompas. Lakukan komunikasi melalui bimbingan rutin, serap keilmuan dan pengalaman beliau. Jangan sesekali meremehkan kemampuan beliau dalam bentuk apapun, yakinlah bahwa beliau memiliki segudang pengalaman yang pastinya akan di-share ke Anda.
  4. Buatlah slide presentasi yang menarik dan buatlah catatan-catatan kecil (pada poin yang akan dibicarakan dari poin pada presentasi) untuk tiap-tiap slide. Buat secara ringkas, padat dan semenarik mungkin. Jangan buat slide yang hanya mengambil dari naskah apa adanya, akan lebih berkesan dan menarik apabila Anda banyak menampilkan gambar atau bagan, karena slide bukan untuk menampilkan naskah, tetapi intisari naskah Anda.
  5. Diskusikan dengan pembimbing atau promotor Anda sebelum sidang. Percayalah pembimbing dan promotor pasti akan membantu dan pasti memberikan tips kemungkinan pertanyaan yang muncul saat sidang, karena pembimbing atau promotor juga mempertaruhkan harga diri mereka dari apa yang Anda kuasai. Maka dari itu terbuka dan jujurlah dengan dosen pembimbing atau promotor tentang materi slide dan demo Anda. Jika diperlukan/diminta kirimkan via email slide materi yang akan Anda tampilkan dan mintalah pendapat mereka.
  6. Siapkan demo Anda sebaik mungkin, jika diperlukan gladi resik sebelum pendadaran, menyimpan file atau berkas ujian tidak pada satu tempat saja (misalnya selain di laptop simpan di flashdisk atau internet -- google drive, drop box, dll ) hal ini untuk mencegah kerusakan atau bahkan kehilangan program Anda saat di demokan di depan penguji.
  7. Siapkan peralatan dan bahan pendukung penelitian Anda dengan sebaik-baiknya. Data maupun bahan dan alat dari inti penelitian yang Anda buat jangan sampai tertinggal saat ujian.
  8. Datanglah minimal 30 menit sebelum Jadwal yang telah ditentukan. Rentang waktu ini banyak fungsinya, diantaranya yaitu mengecek ulang seluruh persiapan, peralatan dan perlengkapan yang diperlukan. Jika menggunakan laptop/komputer pastikan lagi bahwa peralatan tersebut tidak bermasalah.
Tata cara atau sikap saat sidang
  1. Berusaha dengan mimic muka/wajah seramah mungkin, ucapkan salam pembuka, perkenalan secara singkat dan ingat waktu, jangan terlalu lebay karena waktu sangat terbatas.
  2. Presentasikan tugas akhir/skripsi/tesis/disertasi Anda dengan tegas, jelas dan jangan tergesa-gesa.
  3. Perhatikan dengan benar jika perlu catat setiap pertanyaan dan pernyataan penting dari tim penguji Anda. Jawab seperlunya saja dan katakan “tidak tahu” apabila Anda benar-benar tidak tahu jawaban dari pertanyaan yang dirasa sangat sulit. Lebih baik menjawab jujur daripada berpura-pura bohong untuk menutupi kebodohan. Pengalaman saya ketika pendadaran Skripsi dan Tesis, bila kita berpura-pura tahu, padahal tidak tahu, dosen akan menyadarinya dan akan memberi pertanyaan susulan yang akan menyulitkan. 
  4. Hindari kata-kata yang mengandung “asumsi” dan “keragu-raguan”, seperti kata: “mungkin”, “barangkali”, dan sebagainya. Gantilah dengan kata-kata : “sejauh pemahaman saya”, “sejauh yang saya ketahui”. Kata-kata yang menimbulkan penafsiran “keragu-raguan” adalah peluang emas bagi dosen penguji untuk memberikan pertanyaan yang mematikan.
  5. Jika pada waktu bimbingan Anda memiliki lebih dari satu pembimbing, maka jangan sesekali mengadu domba pembimbing atau promotor Anda. Misalnya Anda terpojok pada salah satu debat kusir tentang teori tertentu, jangan mengutarakan bahwa itu adalah pendapat pembimbing A atau pembimbing B meskipun itu benar adanya waktu bimbingan. 
  6. Lakukan debat untuk mempertahankan pendapat Anda secara halus, dan dengan menggunakan kata-kata yang baik serta selalu bersikap hormat baik kepada pembimbing maupun penguji.
  7. Apabila penguji memberikan kritikan atau saran, terima saja dan catatlah saran-saran tersebut pada kertas. Keseriusan Anda menanggapi saran dari tim penguji memberikan nilai lebih pada penampilan Anda saat pendadaran. Terkadang kritikan penguji sangat pedas dirasakan, bersikaplah tenang mungkin itu salah satu ujian mental untuk Anda. Jika mental Anda tidak terjaga/tidak tenang, bisa dipastikan Anda akan buyar dan seluruh materi yang tadinya sudah Anda fahami akan lenyap seketika J. Jangan lupa ucapkan terima kasih setiap saran yang diberikan oleh penguji.
Kata-kata yang “haram” dilontarkan pada saat ujian 
Selain kata-kata yang mengandung “asumsi” dan “keragu-raguan”, seperti kata: “mungkin”, “barangkali”, dan sebagainya, terdapat beberapa kata yang membuat penguji menjadi geram karena kata-kata yang dilontarkan sulit dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Berikut kata-kata yang harus dihindari ketika menjawab pertanyaan penguji:
  1. Pokokknya. Kata ini adalah level tertinggi tingkat “haramnya”. Seakan-akan Anda selalu benar, sehingga tidak mau menerima kritik dan saran saat ujian. Ingat jangan sesekali menggunakan kata ini.
  2. Dari internet. Jika Anda sudah terpojok ketika dikejar pertanyaan yang berhubungan dengan dasar teori jangan gunakan kata ini untuk menjawab sumbernya “dari internet”. Mengapa demikian? Karena internet itu luas, muatannya tidak semua dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kita harus selalu kros cek setiap pendapat atau informasi apa saja yang ada di internet (apalagi dari media social yang tidak jelas) melalui jurnal, buku literatur dan atau penelitian dari peneliti atau pakar yang jelas kepakarannya.
  3. Kebanyakan. Anda tidak boleh menggunakan kata ini ketika misalnya ditanya tentang pedoman penulisan dengan jawaban kebanyakan yang sudah dikumpulkan modelnya seperti ini. Cek lagi jangan-jangan aturannya sudah berubah! Jika berkaitan dengan pertanyaan masalah data, harus dapat dipertanggungjawabkan secara statistik untuk menggunakan kata ini.
  4. Sorry. Hindari kata ini, bisa jadi Anda dianggap menyepelekan penguji. Meskipun Anda menggantinya dengan kata “maaf” untuk menyela kritik atau saran pada penguji.
Baiklah, mungkin itu dulu kiat-kiat pendadaran, silahkan yang ingin berkomentar pada tempat yang tersedia dengan baik. Semoga sukses selalui menyertai kita dan buat teman-teman yang akan pendadaran, berdoalah semoga ilmu kita bermanfaat untuk orang lain.


No comments:

Post a Comment

Silahkan memberikan komentar, saran, pertanyaan atau apapun yang penting sesuai dengan etika.

Posting Popular